Ust. Abdus Shomad : Ajak umat Islam bersatu dalam masalah yg lebih besar dan penting yakni "menyebarkan dakwah Islam" !
Berikut terjemah dari ceramah bahasa Arab dai ustadz Abdus Somad
pada Pertemuan Ulama dan Da'i se Asia - Afrika - Eropa
di Jakarta, 3-6 Juli 2018
:
Saya merasa bahagia bersama Anda di pertemuan yang berkah ini
mudah-mudahan pertemuan ini berbuah baik dan membawa berkah
tercatat sebagai amal kebaikan kita di akhirat
dimana harta dan anak tak berguna kecuali orang yang Allah berikan
hati yang jernih
Saya, yang butuh pada ampunan Allah,
bernama Abdul Somad
Lahir di Pulau Sumatera
pada hari Rabu,
30 Jumadal Ula
Tahun 1000..
..1397..
..Hijriah
dari Hijrah al Mustofa, Muhammad SAW
Saya belajar di Lembaga
al Washliyah
Lembaga ini.. mashur mengikuti Madzhab Syafi'i
dari awal sampai akhir
Kemudian...
saya pindah ke
Azhar Syarif
Fakultas Ushuluddin
jurusan Tafsir dan Ulumul Qur'an
Pada tahun pertama,
saya gagal dalam materi fiqh
Karena guru saya berkata "Laki-laki bersentuhan kulit...
...dengan perempuan tidak membatalkan wudhu"
dan saya tidak sepakat dengan itu
saya bantah dia
Nama guru saya adalah Abdul Fattah
Najjar
sampai saat ini,
saya tidak bisa membalasnya, akan tetapi...
...saya akan selalu mengingatnya
pada tahun kedua, saya lulus materi ini
kemudian bersama syekh Rajai, karena Syekh Rajai berkata:
"Bersentuhan kulit dengan perempuan...
membatalkan wudhu"
dan saya sependapat
dan sepakat dengan beliau
sampai pada suatu hari
Saya melihat Syekh
Abdul Fattah
bersama Syekh Rajai
ada di pertemuan penuh cinta
(Hadits) "Tidaklah dua Muslim bertemu kemudian bersalaman...
...kemudian bersalaman" Saya melihat keduanya bersalaman
Karena sebelum itu, saya menggambarkan keduanya
bertabrakan
dan bertentangan
Namun.. pada suatu hari
saya melihat keduanya disebuah pertemuan para ustadz
Aku melihat keduanya bersalaman,
berangkulan dan...
..berada dalam cinta dan kasih
hingga..
saya berkesimpulan, keduanya berbeda dalam furu'iyah
ini pelajaran pertama dari (kejadian)
keduanya ini. Kemudian..saya pindah ke
Darul Hadits al Hasaniyah
di Maroko
Hingga suatu hari
saya wudhu di sebuah pasar
saya wudhu di Masjid tengah pasar
Saat saya wudhu, datanglah
penjual sayuran
penjual ikan, sayuran dan sejenisnya
ia berkata padaku:
wudhumu ini tidak sah
wudhumu ini tidak sah
karena saya memang mengambil air
dan mengusap sebagian kepala. ia berkata padaku: wudhumu ini tidak sah
saya tanya, darimana Anda? Karena saya kira dia seorang Mualaf
saya tanya, darimana Anda? Karena saya kira dia seorang Mualaf
Tidak sah wudhu ini
setelah itu
datang seorang pelajar
Sepertinya dia pelajar / Mahasiswa
Kemudian ia menjelaskan pada lelaki penjual sayur tersebut
"pak,...
...dia ini adalah pelajar dari Asia" Karena ia tidak yakin
apakah saya dari Indonesia, Malaysia, Thailand atau Filipina
...dia ini adalah pelajar dari Asia. mereka bermadzhab Syafi'i
Wudhu seperti ini Sah menurut Madzhab Syafi'i. Menurut kita,..
madzhab Maliki tidak sah, karena wudhu
harus mengusap seluruh kepala"
Saya melihat penjual sayur ini diam
tapi nampak tidak menerima
terdiam
Kemudian
setelah saya keluar dari
Darul Hadits al Hasaniyah ini Pada tahun 2007
Darul Hadits al Hasaniyah ini Pada tahun 2007
... 2007. Saya kembali ke Indonesia
Kemudian setelah saya sampai
di pulau Sumatera Kabupaten Riau
saya melihat, perbedaan itu
tidak pada tataran fikih. akan tetapi
pada gerakan kristenisasi
kami naik kendaraan 5 jam perjalanan dari kota
kami tinggalkan perahu di tepi pantai
kemudian, kami melanjutkan perjalanan selama 7 jam
menggunakan perahu sampan kecil
kemudian, saya sampai di daerah terpencil
Dan setelah sampai disana, apa yang saya bawa
tidak ada apa-apanya
seolah olah saya masuk ke zaman batu di masa lampau
seolah olah saya kembali
ke masa permulaan
menjadi jelas bagi saya bahwa persoalan kita
bukan pada perbedaan dalam fikih
akan tetapi, disana saya melihat gereja gereja
orang-orang Prancis sudah masuk 10 tahun sebelum itu
hai Abdul Somad, apakah kamu akan berkata di tempat terpencil ini?
Apakah kamu akan mengatakan "memegang perempuan akan membatalkan wudhu?"
mereka menyembah pohon, batu, manusia,
dan patung-patung
jelas bagi saya, persoalan ini lebih besar
dibanding apa yang ada di kitab-kitab kita. Apa-apa yang ditetapkan di universitas
akan tetapi persoalan ini lebar dan lebih besar
oleh karena itu,
sebagaimana dikatakan oleh..
..Hasan Al Banna. Kita saling tolong pada apa yang kita sepakati...
dan kita kesampingkan perbedaan
Dan, Saya mohon kepada
Muhammadiyah,
Persis (Persatuan Islam)
Mereka adalah sahabat kami
Kita berbeda di Furu'.
Kita sepakat di Ushul. Kita berselisih..
..pada hal yang kecil.
Tapi kita sepakat pada urusan yang penting
yaitu untuk menyebarkan da'wah islam ini
Setelah dilakukan beberapa pengajian,
Masyarakat merekam
dan menyebarkannya ke internet
hingga saat ini, saya tidak tahu
kenapa mereka takjub dengan pengajian ini?
Hingga...
...Followers yang mengikuti di instagram..
.. sampai saat ini mencapai 3 jutaan
3 jutaan
Mereka mengatakan "Karena kamu..
berbicara sesuatu yang..
tidak kami ketahui sebelumnya"
Adapaun manhaj yang saya jalani
dalam hal ini,
adalah yang dijalani guru-guru kami di al Azhar
Yakni, tetap pada madzhab sebagaimana
dikatakan oleh Syekh Ali Jum'ah : "Siapa Azhari / Pelajar Azhar?"
Azhari adalah akidah mengikuti Asy'ari
atau mengikuti Maturidi, atau ulama yang ahli atsar
kemudian bermadzhab
pada salah satu empat madzhab
Bisa Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i,
atau Hanabilah
(Hambali) Kemudian..
jikapun mereka menyebut dirinya
pelaku Tasawuf, pastikan..
..mereka berada di manhaj Imam Ghazali
Abu Hamid Al- Ghazali yang berlandaskan
Al-Qur'an dan Sunnah, atau..
..sebutan lainnya "Tazkiyatun Nafs" (Pembersihan Jiwa)
Aku yakin, Pimpinan acara memandangku
berkali kali. Saya cukupkan pada kesempatan ini..
dan..
...cukup sampai disini
Astaghfirullaha Lii walakum..
Saya bisa jadi berbeda di sebagian persoalan dengan Ustadz..
..Adi Hidayat, Ustadz Bachtiar Nasir
dan Ustadz Zaitun Rasmin, Akan tetapi, Alhamdulillah
kita sepakat
untuk urusan yang lebih besar
dan penting
persoalan rumit kekinian ini
Saya cukupkan. Terimakasih atas perhatiannya
Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
No comments