Hafalan Quran Metode TABAROK
Ini contoh irama agak pelan dari suara syaikh mahmud sprti yg dianjurkan metode Tabarok pada hafalan ayat2 yg baru :
https://youtu.be/i6yaRL-SMPU
(Serasa kayak mau sahur)
Tulisan Ini bisa menjadi pertimbangan cara metode hafalan Quran walopun dari balita, apalagi remaja.
Hafalan Quran Metode TABAROK :
MENGAJARKAN BALITA MENGHAFAL ALQURAN DENGAN METODE TABARAK
APRIL 10, 2018
Assalamu'alaikum :)
Sumber :
http://www.sekarardhita.com/2018/04/mengajarkan-balita-menghafal-alquran.html?m=1
Alhamdulillah, hari ini bisa menulis lagi. Sedikit cerita, kemarin Minggu 8 April 2018, aku dan suami mengikuti salah satu pelatihan untuk mengajarkan anak-anak Balita menghafal Alquran. Daurah Abawayn namanya. Pematerinya adalah sepasang suami istri yang luar biasa yaitu Ustadz Ulyadi Yesmar, LC, MA dan Ustadzah Novi Ummu Maryam yang merupakan pimpinan Markaz Tahfidz Balita Metode Tabarok Padang, Sumatra Barat.
Keduanya dikaruniai tiga orang anak yang luarbiasa prestasinya dalam menghafal Alquran. Anak pertamanya, Maryam sudah hafal 15 juz Alquran di usia 9 tahun, dengan bacaan yang sangat baik. Anak kedua dan ketiganya Umairah dan Talhah masing-masing berusia 6 dan 4 tahun sudah hafal 6 juz Alquran.
Oiya, Tulisan kali ini bakalan lebih panjang dari biasanya, semoga teman-teman bersabar dan tetap semangat baca sampai akhir hehe.
Apa sih metode Tabarok itu?
Ternyata Tabarok sendiri diambil dari nama salah seorang anak yang pernah dinobatkan sebagai Hafidz termuda sedunia ketika berusia 5 tahun. Tabarok ini sudah hafal Alquran 30 juz mutqin ketika usianya 4,5 tahun. Dan luarbiasanya, pada tahun berikutnya, adiknya yang bernama Yazid yang dinobatkan sebagai Hafidz termuda sedunia. Saat itu Yazid berusia 4,5 tahun.
Warrbiaso banget yak.. huhuhu *terharu
Bikin bertanya-tanya gak sih bagaimana cara kedua orangtua Tabarok dan Yazid dalam mengajarkan mereka hafalan Qur'an sehingga mereka bisa punya hafalan yang baik di usia yg sangat dini?
Nah, kenyataannya metode Tabarok ini memang dirumuskan dari cara/metode yang diterapkan Dr. Kameel Al Laboody dan istrinya Dr. Rasha, orangtua Tabarok dan Yazid dalam mengajarkan mereka menghafal Quran. Dr. Kamil dan istrinya saling bahu membahu untuk mewujudkan impian memiliki anak-anak penghafal Quran. Istrinya juga mencatat setiap perkembangan Tabarok, agar kelak bisa dijadikan bahan evaluasi untuk mengajarkan adik-adiknya. Dan hasilnya, Tabarak dan Yazid mampu hafal Alquran dengan mutqin dalam waktu 1,5 tahun saja.
MasyaaAllah banget yaa.. yuk kita lihat uraian metode Tabarok ini..
Kenapa harus hafal Alquran sejak dini?
Banyak anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa anak-anak usia dini tidak akan bisa menghafal Alquran. Atau usia dini itu waktunya bermain, gak perlu membebani anak dengan hafalan Qur'an dsb.
Tapi faktanya, mayoritas ulama-ulama besar hafal Alquran pada usia dini ketika masih kanak-kanak. Sebut saja Imam Syafi'i, Imam Bukhari, Yusuf Qardhawi dan banyak yg lain.
Menghafal Alquran di usia dini juga merupakan tradisi para ulama. Imam Nawawi berkata:
"Hal pertama yang harus dipelajari seorang pelajar adalah menghafal Alquran,"
Para ulama terbiasa untuk tidak memberikan pengajaran yang lain sebelum anak-anak mengkhatamkan hafalan Qur'an.
Aku sendiri, salah satu yang bertekad untuk mengajarkan anak-anaku hafalan Qur'an sedini mungkin. Kenapa?. Karena semakin dini hafalannya selesai, mereka akan punya semakin banyak waktu untuk mempelajari banyak hal lain. Pada saat itu apapun yang mereka pelajari, mereka sudah punya modal dasar berupa Alquran dalam dada mereka. Semoga dengan modal itu, Allah berkahi setiap aktifitasnya, kehidupannya, apapun yang dia lakukan atau pelajari.
Aku yakin sih, menghafal Quran bukan kegiatan yang 'membebani' anak-anak. Tinggal kita sebagai orangtua/guru yang mencari ide atau inovasi supaya anak-anak senang menghafal, menikmati, suka, dan bukannya malah terbebani. Dan juga, ketika anak-anak kita tidak diisi dengan hal-hal baik, maka ia akan diisi oleh hal-hal yang buruk.
Selain itu, hafalan Qur'an juga terbukti meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan kualitas kematangan pribadinya.
Lalu, Bagaimana memulainya?
Pertama-tama kita sebagai orangtua harus memiliki Azzam dan keinginan yang kuat untuk menjadikan anak kita penghafal Quran, dan menjadikan keluarga kita sebagai bagian dr Ahlullah (keluarga Allah). Dan ini harus disertai niat yang ikhlas karena Allah ta'ala.
Kita juga harus siap meluangkan waktu untuk mengajarkan anak-anak kita hafalan Qur'an, membuat jadwal harian, dan komitmen dengan jadwal itu serta disiplin menjalankannya.
Kapan harus mulai? Dan bagaimana mengajarkannya?
Sedini mungkin!
Untuk yang masih hamil, atau merencanakan hamil, perbanyaklah membaca dan mendengar bacaan Alquran sejak si calon bayi berada dalam kandungan. Lalu, ketika bayi lahir:
1. 15 hari pertama diperdengarkan Juz 1, yang diulang-ulang 9x per ayatnya. Hal ini dilakukan setiap hari.
2. 15 hari berikutnya diperdengarkan Juz berikutnya (juz 2), yang diulang-ulang 9x juga per ayatnya. Jadi selama 30 hari atau sebulan, sang debay mendengarkan 2 Juz Alquran
Begitu seterusnya setiap 15 hari lanjut ke juz berikutnya sampai debay mengkhatamkan mendengar bacaan AlQuran 30 Juz. Ini supaya ayat-ayat Alquran terekam dengan baik dalam memori anak, sehingga ketika masuk waktu mengajarkannya menghafal, ia akan bisa menghafal dengan mudah.
Untuk proses ini sebaiknya menggunakan rekaman Qori yang bacaannya fasih dan tidak cepat. Kalau dari pelatihan kemarin disarankan memilih murattal Syaikh Mahmud Khalil Al Hushori.
Setelah anak berusia 3 tahun, ia sudah bisa mulai diajarkan menghafal. Metode Tabarok sendiri membagi pembelajaran menghafal anak dalam 7 bagian. Masing-masing dalam periode 4 bulan, sbb:
Level 1 : menghafal Juz 30 dan pengenalan huruf-huruf Hijaiyah dengan harakat.
Level 2 : menghafal Juz 29 dan pengenalan huruf Hijaiyah yang sudah dirangkai.
Level 3 : Menghafal Al-Baqarah dan Ali Imran. Di level ini anak-anak sudah menghafal sambil menunjuk bacaan di mushaf.
Level 4 : menghafal An Nisa sampai Al Anfal.
Level 5 : menghafal At Taubah sampai Thoha.
Level 6 : menghafal Al Anbiya sampai Faathir.
Level 7 : menghafal Yasin sampai At Tahrim.
Pada level-level awal, anak-anak lebih banyak mendengar baik itu dari guru/orangtuanya ataupun dari murattal. Satu ayat bisa diulang sampai 5x dan anak-anak diminta untuk mendengarkan dengan seksama dan melihat bagaimana guru/orangtua mengucapkan tiap kata. Baru setelah itu anak-anak diminta melafalkan.
Ketika murajaah, anak-anak dibantu dengan mendengarkan murattal tempo cepat (disarankan Syaikh Shuraym). Dan ketika sarapan pun tetap sambil diperdengarkan bacaan Quran.
Bagaimana bila ingin menerapkan metode ini di rumah?
Jika teman-teman memiliki anak berusia minimal 3 tahun, dan ingin mengajarkannya hafalan Qur'an maka beberapa hal yang bisa diterapkan dirumah, yaitu:
1. Buat targetan kira-kira berapa lama anak akan menyelesaikan hafalan Qur'an.
2. Mempersiapkan waktu selama 1 jam untuk mentalqinkan hafalan baru (disarankan pagi-pagi abis shubuh).
Bacalah ayat dengan lantang dan bertempo lambat sebanyak 5x tiap ayatnya untuk mentalqinkan anak-anak. Bacaan yang ditalqinkan harus benar sesuai dengan hukum tajwid, agar anak tidak salah menghafal. Oleh karena itu, bagi orangtua yang ingin mengajarkan sendiri anaknya sangat diharuskan untuk memiliki bacaan yang baik dan benar sesuai tajwid. Bila belum, maka harus mau belajar memperbaiki bacaan Qurannya
3. Ajarkan dengan cara yang menyenangkan atau sambil bermain sesekali. Orangtua juga harus menyiapkan hadiah untuk tiap pencapaian anak-anak agar mereka senang dan semangat.
4. Perbanyak memperdengarkan hafalan Qur'an kepada anak-anak selama mereka beraktifitas di rumah. Untuk hafalan baru menggunakan murattal bertempo lambat.
5. Siapkan waktu untuk murajaah hafalan yang sudah dihafalnya. Untuk murajaah bisa menggunakan murattal bertempo cepat.
Kurang lebih itulah yang aku dapat dari pelatihan kemarin. Semoga sharing aku kali ini bermanfaat buat teman-teman dan semoga Allah mampukan kita untuk mendidik anak-anak kita sehingga menjadi generasi Qurani yang kelak membawa kebaikan untuk negeri dan alam ini.. aamiin
Terimakasih sudah mampir,
See y on the next post!
Wassalamu'alaikum
No comments